30 November 2012

HUKUM SHOLAT JUMAT DAN ANCAMAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKANNYA TANPA ALASAN

(*)HUKUM SHOLAT JUMAT DAN ANCAMAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKANNYA TANPA ALASAN(*)

By. Abu Riyadl Nurcholis Majid

Hari Jum’at merupakan hari yg paling agung dan memiliki banyak keutamaan dibanding hari2 lainnya sbgmn dikabarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam di dlm hadits2nya yg shohih. Pada hari Jumat Allah Ta'ala telah menetapkan syari’at khusus untuk hari ini, yaitu Shalat Jum’at berjamaah.

A. HUKUM SHOLAT JUMAT:
Ditinjau dari hukumnya, Sholat Jumat hukumnya wajib bagi setiap laki-laki muslim yang telah berakal dan baligh, dalam keadaan mukim, dan terbebas dari segala udzur (penghalang) syar'i.  Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسَعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ.

"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumu’ah: 9).

Kewajiban sholat Jumat ini bersifat fardhu ‘ain atas setiap individu muslim secara berjama’ah, kecuali lima golongan yaitu: hamba sahaya, wanita, anak kecil (yang belum baligh), orang sakit, dan musafir. Hal ini berdasarkan Hadits Shohih berikut ini: 

1. Dari Thariq bin Syihab radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam  bersabda:

الْجُمْعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِيْ جَمَاعَةٍ إِلاَّ أَرْبَعَةٌ: عَبْدٌ مَمْلُوْكٌ، أَوِ امْرَأَةٌ، أَوْ صَبِيٌّ، أَوْ مَرِيْضٌ.

"(Shalat) Jum’at itu adalah wajib atas setiap muslim secara berjama’ah,
kecuali empat (golongan) yaitu: hamba sahaya, wanita, anak kecil (yang belum baligh) atau orang sakit. (HR Abu Dawud, no. 1067; Ad-Daruquthni, II/3; Al Baihaqi, II/172 dan Al Hakim, I/425. Dan dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani di dlm Shohih Abu Dawud I/199 no.942, dan Shahih Al-Jami’ Ash Shaghir, no. 3111.)

2. Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda:

لَيْسَ عَلَى الْمُسَافِرِ جُمْعَةٌ

"Tidak ada kewajiban atas musafir (untuk menunaikan) shalat Jum’at." (HR. Ad-Daruquthni, II/4 no.4)

B. ANCAMAN KERAS BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT JUMAT

Seorang laki2 muslim yg telah memenuhi syarat wajibnya sholat Jumat, jika ia meninggalkan sholat Jumat dengan sengaja tanpa ada alasan yg dibenarkan Syari’at maka ia terkena beberapa ancaman keras dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, diantaranya:

1) Allah akan mengunci mati hati mereka dari memperoleh hidayah n kebaikan, serta ia tergolong dalam barisan orang-orang yg lalai.

2) Nabi shallallahu alaihi wasallam bertekad kuat untuk membakar rumah orang yang meninggalkan sholat Jumat dengan sengaja tanpa alasan syar'i.

3) Orang yg tidak sholat Jumat akan dicatat Allah dalam golongan orang munafik.

Diantara hadits-hadits shohih yg menunjukkan ancaman tersebut adalah sebagai berikut:

(*) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللهُ عَلَى قُلُوْبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُوْنُنَّ مِن الْغَافِلِيْنَ.

"Sungguh hendaknya orang-orang itu berhenti dari meninggalkan shalat
Jum’at atau (kalau tidak maka) Allah akan mengunci hati-hati mereka kemudian mereka akan menjadi orang-orang yang lalai. (HR. Muslim, II/591 no. 856.)

(*) Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda pula:

لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ رَجُلاً يُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ أَحْرَقَ
عَلَى رِجَالٍ يَتَخَلَّفُوْنَ عَنِ الْجُمُعَةِ بُيُوْتَهُمْ.

"Sunguh saya bertekad untuk memerintahkan seseorang mengimami shalat bagi manusia, kemudian saya bakar rumah orang-orang yang meninggalkan (shalat) Jum’at." (HR. Muslim, I/452 no. 652)

(*) Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda pula:

مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُناً بِهَا طَبَعَ اللهُ عَلَى قَلْبِهِ.

"Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena meremehkannya, maka Allah akan mengunci hatinya." (HR. Abu Dawud, I/344 no. 1052; At Tirmidzi, II/373 no. 500; An Nasa’I, II/88 no. 1369 dan Ibnu Majah, I/357 no. 1125, dan Ahmad III/424 no.15537, dari Abul Ja’d Adh-Dhamari radhiyallahu anhu. Lihat Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir no.6143)

(*) Dan beliau bersabda pula:

مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمُعَاتٍ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ كُتِبَ مِنَ الْمُنَافِقِيْنَ.

"Barangsiapa meninggalkan tiga kali shalat Jum’at tanpa udzur, maka dia
tercatat sebagai golongan orang-orang munafik." (HR. Ath-Thabarani dalam
Al-Mu’jam Al-Kabir I/170, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu. Lihat Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir, no. 6144).

Demikian beberapa ancaman keras bagi setiap muslim yg meninggalkan sholat Jumat dengan sengaja tanpa alasan yg dibenarkan syariat. Semoga menjadi peringatan dan tambahan ilmu yg bermanfaat bagi kita semua.