23 November 2012

IKHLAS KARENA ALLAH MERUPAKAN AMALAN HATI YANG PALING BERAT


(*) IKHLAS KARENA ALLAH MERUPAKAN AMALAN HATI YANG PALING BERAT (*)

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Pada beberapa waktu yg lalu kami telah menjelaskan makna n hakekat IKHLAS karena Allah. Maka pada kesempatan kali ini kami akan menyebutkan beberapa perkataan para ulama Ahlus Sunnah wal Jama'ah yg menunjukkan bahwa IKHLAS merupakan amalan hati yg sangat sulit n berat untuk diwujudkan dlm setiap ibadah yg kita lakukan kepada Allah ta'ala, kecuali orang-orang yang memang telah diberi taufiq n dimudahkan oleh Allah untuk ikhlas karena-Nya.

Berikut ini kami akan sebutkan perkataan para ulama sunnah tentang beratnya merealisasikan keikhlasan dlm beramal ibadah kpd Allah. Diantaranya:

1) Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata: ”Tidaklah aku mengobati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.”

Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam senantiasa berdo’a:
يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ
"Wahai (Allah) Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu."

Lalu ada seorang sahabat berkata: ”Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada ajaran yang engkau bawa kepada kami?” Beliau menjawab: ”Ya, karena sesungguhnya seluruh hati manusia berada di antara dua jari tangan Allah, dan Allah membolak-balikan hati mereka sesuai kehendak-Nya." (HR. Ahmad VI/302; Hakim, I/525; At-Tirmidzi, no. 3522. Lihat Shohih At-Tirmidzi, III/171 no. 2792; Shohih Jami’ush-Shagir, no.7987 dan Zhilalul Jannah Fi Takhrijis Sunnah, no. 225 dari sahabat Anas).

2) Yahya bin Abi Katsir rahimahullah berkata: ”Belajarlah niat, karena niat lebih penting daripada amal perbuatan.”

3) Muththarif bin Abdullah rahimahullah berkata: ”Kebaikan hati tergantung kepada kebaikan amal perbuatan, dan kebaikan amal perbuatan bergantung kepada kebaikan niat.”

4) Pernah ada orang bertanya kepada Suhail: “Apakah yang paling berat bagi nafsu manusia?” Ia menjawab,”Ikhlas, sebab nafsu tidak pernah memiliki bagian dari ikhlas.”

5) Dikisahkan ada seorang ‘alim yang selalu shalat di shaf paling depan. Suatu hari ia datang terlambat, maka ia mendapat shalat di shaf kedua. Di dalam benaknya terbersit rasa malu kepada para jama’ah lain yang melihatnya. Maka pada saat itulah, ia menyadari bahwa sebenarnya kesenangan dan ketenangan hatinya ketika shalat di shaf pertama pada hari-hari sebelumnya disebabkan karena ingin dilihat orang lain.

6) Yusuf bin Husain Ar-Razi rahimahullah berkata: ”Sesuatu yang paling sulit di dunia adalah ikhlas. Aku sudah bersungguh-sungguh untuk menghilangkan riya’ dari hatiku, seolah-olah timbul riya, dengan warna lain.”

7) Ada ulama lain berkata: "ikhlas sesaat saja merupakan keselamatan sepanjang masa, karena ikhlas sesuatu yang sangat mulia. 

8) Ada lagi yang berkata, barangsiapa melakukan ibadah sepanjang umurnya, lalu dari ibadah itu satu saat saja ikhlas karena Allah, maka ia akan selamat.

Dari hadits Nabi shallallahu  alaihi wasallam n beberapa perkataan ulama sunnah di atas kita dapat mengetahui n memahami bahwa masalah ikhlas merupakan masalah yang sangat sulit, sehingga sedikit sekali perbuatan yang dikatakan murni ikhlas karena Allah. Dan sedikit sekali orang yang memperhatikannya, kecuali orang yang mendapatkan taufiq (pertolongan dan kemudahan) dari Allah ta'ala.