8 Februari 2015

Batu akik

Seputar Batu Akik
batu AkikSekarang lagi musim demen batu akik, hingga dijual dg harga jutaan. Katanya cincin akik punya fadhilah khusus. Apa itu benar?
Dul Hadi, Jatim
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Terdapat banyak hadis yang menyebutkan keutamaan cincin akik, namun semuanya tidak shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, alias palsu. Berikut diantara hadis-hadis tersebut,
Hadis pertama,
تختموا بالعقيق فإنه مبارك
Pakailah cincin akik, karena akik itu diberkah
Hadis kedua,
تختموا بالعقيق فإنه ينفي الفقر
Pakailah cincin akik, karena cincin akik mengurangi kefakiran.
Sebagian ulama menjalskan, maksudnya, ketika seseorang memiliki akik, kemudian dia membutuhkan uang, dia bisa jual akiknya. Sehingga dia tidak harus berutang.
Hadis ketiga,
تختموا بالعقيق فإنه أنجح للأمر واليمنى أحق بالزينة
Pakailah cincin akik, karena akik membuat sukses urusan. Dan tangan kanan lebih berhak untuk diberi perhiasan.
Hadis keempat,
تختموا بالعقيق فإن جبريل أتاني به من الجنة وقال لي يا محمد تختم بالعقيق وأمر أمتك أن تتختم به
Pakailah cincin akik, karena jibril mendatangiku dengan membawa akik dari surga. Beliau berpesan, ‘Hai Muhammad, pakailah akik, dan perintahkan umatmu untuk memakai cincin akik.’
Hadis kelima,
تختموا بالخواتم العقيق فإنه لا يصيب أحدكم غم ما دام عليه
Pakailah cincin-cincin akik, karena kalian tidak akan pernah merasa sedih selama memakai cincin akik.
Hadis-hadis di atas disebutkan oleh al-Ajluni dalam kitab Kasyf al-Khafa, yang hampir semuanya beliau komentari: ‘Maudhu’ (Hadis palsu). Hingga beliau menyebutkan kesimpulan yang disampaikan al-Uqaili tentang masalah hadis akik,
لا يثبت في هذا عن النبي صلى الله عليه وسلم شئ
Tidak ada satupun hadis shahih tentang akik dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Kasyf al-Khafa, 1/300).
Untuk itu, bagi anda pengagum akik, hindari klaim tentang keutamaan akik dan anjuran memakai akik. Karena hadis yang menyebutkan hal ini statusnya palsu.
Hindari Pemborosan
Barangkali sejarah anthurium berulang. Masyarakat gila tren dedaunan, hingga rela mengosongkan sakunya. Begitu suasana ini hilang akibat diempas kilauan warna-warni daun aglaonema, hilang pula kehormatan anthurium.
Terkadang kita perlu menyadari, mengapa ekonomi kita begitu tergantung dengan tren dan hobi, yang itu umumnya usianya sangat pendek. Dulu kita juga dipermainkan dengan ikan lohan. Anda bisa saksikan, berapa lama masa kejayaan tanaman dan ikan hias itu. Begitu harganya hilang, semua tinggal kenangan dan penyesalan.
Tentu saja kita tidak berharap hal ini terulang untuk komoditas apapun. Sehingga kita hanya menjadi bulan-bulanan komunitas yang tidak jelas. Kita bisa menyadari, berapa lama hobi dan tren bisa bertahan di hati manusia yang sangat rentan dengan kebosanan.
Kita memohon kepada Allah, semoga kita tidak menjadi budak hobi.
Demikian, Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)